Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Kriminal    
 
Kecelakaan Mobil
Tiap 4 Jam, Satu Orang Tewas Kecelakaan di Jawa Barat
Monday 31 Dec 2012 09:28:23

Ilustrasi.(Foto: Ist)
JAWA BARAT, Berita HUKUM - Dalam satu hari sekitar tujuh orang meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan di tiga jalur Jawa Barat. Kapolda Jabar Brigjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya mengatakan dari data yang ada, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan di Jawa Barat cenderung turun dari 2.830 orang di 2011 menjadi 2.577 orang pada tahun ini.

“Berarti jumlah segitu, satu hari bisa tujuh orang meninggal dunia. Artinya dalam waktu empat jam sekali, satu orang meninggal dunia di jalan,” jelasnya kepada wartawan, Minggu (30/12).

Anis menuturkan, jumlah tersebut sungguh memprihatinkan. Pasalnya untuk mengurangi tingkat kecelakaan, pihaknya telah bertindak tegas kepada para pengendara dengan memberikan tilang agar bisa memberikan efek jera.

Ditahun 2012 ini, tercatat 8.541 kasus kecelakaan di Jabar. Angka tersebut naik dari tahun 2011 yang hanya 8.357 kasus. “Yang paling banyak terjadi kecelakaan pertama jalur utara, kedua jalur selatan, dan ketiga jalur tengah,” katanya.

Menurutnya, dari jumlah kasus kecelakaan yang ada. Yang paling banyak memakan korban jiwa ada para pengendara sepeda motor. “Untuk jumlah kendaraan juga yang paling banyak atau 70 persennya motor,” terangnya.

Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan yang menonjol di suatu tempat, pihaknya memasang bendera merah atau plang sebagai tanda peringatan.

“Seperti kemarin di Cipularang (bus pariwisata vs truk) kami pasangi bendera merah dan dikasih tulisan yang menyatakan disini baru saja terjadi kecelakaan dengan jumlah korban tujuh orang,” tuturya.(mbs/bhc/opn)


 
Berita Terkait Kecelakaan Mobil
 
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]